Profil Desa Tunon
Ketahui informasi secara rinci Desa Tunon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Kelurahan Tunon, Kecamatan Tegal Selatan, adalah jantung sejarah industri sarung tenun goyor khas Kota Tegal. Sebagai kelurahan perajin yang padat, Tunon melestarikan warisan budaya melalui keterampilan menenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), seraya
-
Pusat Sejarah dan Produksi Sarung Tenun Goyor
Tunon dikenal luas sebagai kampung para perajin Sarung Goyor, sebuah produk tekstil legendaris Kota Tegal yang dihasilkan melalui keterampilan menenun tradisional dengan ATBM.
-
Ekonomi Bertumpu pada Keterampilan Warisan Budaya
Perekonomian kelurahan secara unik digerakkan oleh industri kreatif rumahan yang padat karya, di mana keahlian menenun menjadi aset utama yang diwariskan secara turun-temurun.
-
Menghadapi Tantangan Regenerasi dan Persaingan Pasar
Pembangunan di Tunon fokus pada upaya melestarikan industri warisan ini di tengah tantangan regenerasi perajin dan persaingan dari produk tekstil modern, melalui berbagai program pemberdayaan.

Di tengah hiruk pikuk dan kepadatan Kelurahan Tegal Selatan, terdapat sebuah kelurahan di mana waktu seolah berjalan lebih lambat, diiringi oleh irama ritmis dari kayuhan alat tenun tradisional. Kelurahan Tunon, namanya, adalah sebuah arsip hidup, sebuah lokakarya budaya di mana benang-benang sejarah dan harapan dirajut menjadi sehelai kain yang melegenda: Sarung Tenun Goyor. Lebih dari sekadar permukiman padat, Tunon adalah jantung dari salah satu warisan industri kreatif paling berharga di Kota Tegal. Di sinilah keterampilan tangan para "empu" tenun terus berdenyut, menjaga agar mahakarya tekstil ini tidak lekang oleh zaman.
Kelurahan Tunon: Lokasi, Sejarah dan Tatanan Administratif
Sejarah Kelurahan Tunon tidak dapat dipisahkan dari aktivitas utama yang membentuknya. Nama "Tunon" diyakini merupakan evolusi dari kata "Tenun," yang secara langsung merujuk pada aktivitas menenun yang telah menjadi identitas masyarakatnya sejak masa lampau. Kelurahan ini tumbuh dan berkembang sebagai sebuah komunitas para perajin tenun, di mana keahlian ini menjadi pengikat sosial dan pilar ekonomi.
Secara administratif, Kelurahan Tunon saat ini dipimpin oleh Lurah Himawan, S.E. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal, luas wilayah kelurahan ini tercatat hanya 109,00 hektare (1,09 km²). Wilayah yang sangat sempit ini menjadi rumah bagi populasi yang sangat besar. Kelurahan ini secara struktural terbagi menjadi 12 Rukun Warga (RW) dan 61 Rukun Tetangga (RT), menunjukkan tingkat kepadatan permukiman yang sangat tinggi.
Kondisi Demografi dan Karakteristik Permukiman Perajin
Data BPS Kota Tegal per tahun 2023 mencatat jumlah penduduk Kelurahan Tunon sebanyak 13.572 jiwa. Dengan luas wilayah hanya 1,09 km², tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka yang sangat ekstrem, yaitu lebih dari 12.400 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang luar biasa ini menjadikan Tunon sebagai salah satu kelurahan terpadat di Kota Tegal. Hampir seluruh lahan telah menjadi area terbangun, di mana rumah-rumah penduduk juga berfungsi sebagai bengkel kerja tenun.
Jantung Industri Sarung Tenun Goyor Khas Tegal
Kekuatan dan jiwa Kelurahan Tunon terletak pada statusnya sebagai pusat produksi Sarung Tenun Goyor. Produk tekstil ini bukan sekadar kain biasa, melainkan sebuah karya seni yang memiliki karakteristik dan reputasi tersendiri.
- Karakteristik Sarung GoyorDikenal dengan bahannya yang sangat lembut, "jatuh," dan sejuk saat dikenakan, membuatnya dijuluki "goyor" (lembek atau tidak kaku). Keistimewaan ini membuat Sarung Goyor sangat diminati, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga secara historis memiliki pasar ekspor yang kuat ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika.
- Proses Produksi Tradisional dengan ATBMKeaslian Sarung Goyor dari Tunon terletak pada proses pembuatannya yang masih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Proses ini sepenuhnya mengandalkan keterampilan tangan manusia, mulai dari pewarnaan benang, penataan motif, hingga proses menenun yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian tinggi. Setiap helai kain adalah sebuah mahakarya personal dari perajinnya.
- Pusat Ekonomi Kreatif WarisanIndustri ini menjadi mesin ekonomi utama kelurahan. Ia menyediakan lapangan kerja bagi ratusan, bahkan mungkin ribuan, perajin yang sebagian besar adalah perempuan. Keterampilan menenun menjadi aset ekonomi keluarga yang diwariskan dari ibu kepada anak perempuannya.
Ekonomi Tunon: Ekosistem Industri Tenun
Seluruh denyut nadi perekonomian di Kelurahan Tunon berputar di sekitar industri tenun goyor.
- Klaster Industri RumahanProduksi Sarung Goyor terpusat di rumah-rumah warga. Suara ritmis dari alat tenun yang beradu menjadi bagian dari soundscape sehari-hari kelurahan ini. Model industri rumahan ini memungkinkan para perajin, terutama ibu rumah tangga, untuk bekerja secara fleksibel sambil mengurus keluarga.
- Rantai Pasok LokalIndustri ini menumbuhkan rantai pasok yang hidup, mulai dari pemasok benang katun berkualitas, penjual zat pewarna, hingga para pedagang atau eksportir yang menampung dan memasarkan produk jadi.
- UMKM PendukungSelain perajin tenun, terdapat pula UMKM pendukung seperti jasa perbaikan ATBM atau penjualan peralatan tenun lainnya.
Tata Kelola Pemerintahan di Kampung Tenun
Pemerintahan Kelurahan Tunon, di bawah kepemimpinan Lurah Himawan, S.E., memiliki peran krusial sebagai pelindung dan fasilitator bagi keberlangsungan industri warisan ini.
- Fokus pada Pelestarian dan PemberdayaanTugas utama pemerintah kelurahan ialah mengimplementasikan program-program Pemerintah Kota Tegal yang bertujuan untuk melestarikan industri tenun goyor. Ini dapat berupa:
- Fasilitasi Pelatihan RegenerasiBekerja sama dengan dinas terkait atau lembaga budaya untuk menyelenggarakan pelatihan menenun bagi generasi muda.
- Promosi dan PemasaranMendorong partisipasi para perajin dalam berbagai pameran kerajinan nasional maupun internasional.
- Perlindungan Hak Kekayaan IntelektualMembantu dalam proses pendaftaran motif-motif tenun khas Tunon sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melindunginya dari peniruan.
- Menghadapi Tantangan UrbanSelain itu, pemerintah kelurahan juga harus menangani tantangan khas permukiman hiper-padat, seperti penataan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan limbah dari proses pewarnaan benang.
Potensi Unggulan, Peluang, dan Tantangan Pembangunan
Kelurahan Tunon memiliki potensi unggulan yang sangat berharga:
- Produk Budaya yang Otentik dan Bernilai TinggiSarung Goyor adalah produk dengan cerita dan kualitas yang tidak dapat ditiru oleh mesin.
- Keterampilan Tenaga Kerja yang LangkaKeahlian menenun dengan ATBM adalah aset budaya hidup.
- Reputasi dan Pasar yang Sudah AdaNama "Sarung Tegal" atau "Sarung Goyor" sudah memiliki reputasi di pasar.
Peluang pengembangan ke depan sangat besar:
- Pengembangan "Kampung Wisata Tenun Goyor"Menciptakan sebuah destinasi di mana wisatawan dapat melihat langsung proses menenun, belajar, dan berbelanja produk otentik.
- Kolaborasi dengan Dunia FashionMenjalin kemitraan dengan para desainer busana untuk mengolah kain tenun goyor menjadi produk-produk fashion modern seperti kemeja, gaun, atau aksesoris bernilai tinggi.
- Pemasaran Digital GlobalMemanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk menjangkau pasar kolektor dan pecinta kain tradisional di seluruh dunia.
- Inovasi dengan Pewarna AlamMengembangkan penggunaan pewarna alami untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan dan memiliki nilai jual lebih tinggi.
Namun industri ini menghadapi tantangan eksistensial yang serius:
- Regenerasi PerajinIni adalah tantangan terbesar. Generasi muda seringkali kurang tertarik untuk menekuni kerajinan yang membutuhkan kesabaran tinggi dengan pendapatan yang mungkin tidak secepat profesi modern lainnya.
- Persaingan dengan Tekstil PabrikanGempuran kain printing bermotif tenun dengan harga yang jauh lebih murah menjadi ancaman serius.
- Fluktuasi Harga Bahan BakuKetergantungan pada pasokan benang katun berkualitas yang harganya bisa naik.
- Keterbatasan Ruang dan Lingkungan KerjaKondisi kerja di rumah yang padat seringkali kurang ideal.
Visi dan Arah Pembangunan Kelurahan Tunon ke Depan
Arah pembangunan Kelurahan Tunon ke depan akan berfokus pada revitalisasi dan pelestarian industri tenun goyor sebagai aset utama ekonomi kreatif dan budaya Kota Tegal. Visi pembangunan Kota Tegal untuk memajukan sektor ekonomi kreatif menjadi landasan utama. Program-program prioritas akan diarahkan pada regenerasi perajin, inovasi produk, penguatan branding, dan pembukaan akses pasar baru. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa menenun tidak hanya menjadi kegiatan pelestarian budaya, tetapi juga menjadi profesi yang menjanjikan dan menyejahterakan bagi generasi mendatang.
Tunon, Merajut Asa agar Warisan Tenun Goyor Tak Lekang oleh Zaman
Kelurahan Tunon adalah sebuah galeri hidup yang menyimpan salah satu warisan paling berharga dari Kota Tegal. Di setiap helai benang yang dirajut, tersimpan kisah tentang sejarah, seni, dan kerja keras. Suara ritmis ATBM dari rumah-rumah di gang sempit Tunon adalah detak jantung budaya yang harus terus dijaga agar tidak berhenti berdetak. Masyarakat Tunon adalah para penjaga api tradisi, yang dengan kesabaran luar biasa terus merajut mahakarya yang membanggakan.
Tantangan regenerasi dan modernisasi adalah nyata, namun bukan tidak mungkin untuk diatasi. Dengan sinergi yang kuat antara para perajin, pemerintah, dan para pecinta budaya, industri Sarung Tenun Goyor di Tunon dapat bertransformasi. Ia bisa menjadi industri kreatif yang modern, berdaya saing global, namun tetap berpijak pada keaslian dan kearifan tradisinya. Perjalanan Kelurahan Tunon adalah perjuangan untuk memastikan bahwa kepak Sarung Goyor akan terus berkibar, membawa serta kesejahteraan dan nama harum Kota Tegal ke seluruh penjuru dunia.